Kota pada zaman sebelum kemerdekaan dulu merupakan pusat pemerintahan, perdagangan , pendidikan dan kegiatan negara yang lai8n. Namun, luas kota dahulu tidak seluas kota seperti sekaranag. Akan tetapi pola pemukiman bersifat pluralitas. Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu di kota banyak penduduk yang berdatangan dari berbagai daerah dan dari luar negeri yang masing-masing mempunyai pola kebudayaan yang berbeda-beda.
Latar Belakang Pergerakan Nasional
A. Perkembangan Pengajaran
Berlatar belakang perkembangan ekonomi dan administrasi, timbullah kebutuhan akan tenaga yang ahli. Sehingga pemerintah Kolonial mendirikan sekolah yang mula-mula terbatas pada tingkat rendah.
Perkembangan pengajran dengan system sekolah yang mau tak mau disesuaikan dengan sifat dualistis masyarakat Indonesia. Namun, hanya keluarga elit pribumi yang dapat bersekolah sampai jenjang tinggi. Dengan demikian muncullah para kaum elit pribumu yang terpelajar yang akan mendorong persatuan bangsa.
Program pendidikan mengandung hal-hal, yaitu:
Prinsip gradualisme, yaitu prinsip pengajaran yang berangsur, lambat, dan bertahap
Sistem dualisme, yaitu mendiskriminasikan pendidikan anak Belanda unruk bumi putera
Pendidikan bertujuan menghasilkan pegawau administrasi Belanda
Tidak ada pendidikan yang sistematis untuk orang bumi putera
Jenjang Pendidikan yang Didirikan oleh Belanda:
a. SD, contohnya HIS
b. SLTP, contohnya MULO
c. SLTA, contohnyaAMS
d. Pendidikan Tinggi, contohnya STOVIA
B. Golongan-Golongan Sosial Masyarakat
o Elit Agama
Umumnya kaum ini adalah pemeluk agama Islam baik yang tinggal di kota atau di desa yang mempunyai pengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat.
o Orang Kecil
Umumnya disebut sebagai wong cilik yang merupakan bagian dari golongan masyarakat yang rendah yang lazim tinggal di pedesaan.
o Golongan Belanda
Merupakan golongan penguasa yang sangat tidak kenal terhadap rakyat pribumi dan hanya tertentu saja. Umumnya golongan inilah yang menjadi penguasa pada zaman itu.
C. Kondisi Ekonomi
Di zaman itu munculnya industri Belanda Menjadi saingan industri kecil rakyat Indonesia. Karena industri Belanda sudah modern, maka hal itu menyebabkan kebangkrutan bagi industri rakyat Indonesia. Sehingga rakyat Indonesia tidak dapat mencukupi kebutuhannya secara maksimal.
D. Kondisi Politik
Belanda yang telah menguasai Indonesia menjadikan dirinya sebagai penguasa yang mutlak. Sehingga rakyat Indonesia tidak ada tempat untuk mengadukan nasib. Sejak saat itulah Indonesia menjadi bawahan Belanda.
Usaha Membentuk Pergerakan Nasional
Hingga abad ke-19 Indonesia belum meraih kemerdekaan, sehingga pada awal abad ke-19 muncullah pergerakan nasional. Faktor yang menyebabkan Indonesia belum bisa meraih kemerdekaan yaitu :
Perlawanan masih bersifat kedaerahan
Perlawan bersifat tidak serentak
Masih tergantung pemimpin
Kalah dalam persenjataan
Taktik Belanda devide at impera yang tak terkalahkan
Ciri-ciri pergerakan nasional yang dibentuk yaitu :
Pergerakan bersifat nasional
Tidak terpusat pada pemimpin
Sistem pergerakan organisasi bersifat modern
Pergerakan didirikan oleh kaum terpelajar
Bentuk perjuangan dibidang sosial, ekonomi, pendidikan
Faktor-faktor yang Mendorong Pergerakan Nasional,yaitu:
A. Faktor Internal
Penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat adanya culturstelsel
Lahirnya golongan cendekiawan
Kenangan kejayaan Majapahit dan Sriwijaya
B. Faktor Eksternal
Masuknya gagasan nasionalisme modern.
Pengaruh pergerakan nasional dan modernisasi di berbagai negara di Asia seperti Turki, Cina dan India.
Restorasi Meiji di Jepang dan kemenangannya atas Rusia.
Gerakan pembaharuan Islam.
0 komentar:
Posting Komentar