di Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Selasa, 21 April 2015

Sejarah, Mengevaluasi Perang Melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda

1.PERANG TONDANO
“Perang Tondano yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah kolonial Belanda pada permulaan abad XIX. Perang pada permulaan XIX ini terjadi akibat dari implementasi politik pemerintah kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi tentara”                   ( Taufik abdullah dan A.B.Lapian, 2012:375)

a.      Perang Tondano I
Sekalipun hanya berlangsung sekitar satu tahun perang tonando di kenal dalam dua tahap. Perang Tondono I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa barat orang – orang spanyol sudah sampai di tanah Minahasa (Tondono) Sulawesi Utara. Orang-orang spanyol disamping berdagang juga menyebarkan agama Kristen. Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agam kristen di tanah minahasa adalah Fransiscus Xaverius. Hubungan dagang orang minahas dan spanyol terus berkembang. Tetapi mulai abad XVII hubungan dagang antara keduanya mulai terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah berhasil menanamkan pengaruhnya di ternate. Bahkan gubernur Ternate bernama simon cos mendapatkan kepercayaan dari batavia untuk membebaskan minahasa dari pengaruh spanyol. Simon cos kemudian menempatkan kapalnya di selat lembeh untuk mengawasi pantai timur minahasa. Para pedagang spanyol dan juga makasar yang bebas berdagang mulai tersungkir karena ulah VOC. Apalagi waktu itu spanyol harus meninggalkan kepulauan indonesia untuk menuju filipina.

~~~~~~~~ kamu ingat peristiwa apa yang menyebabkan spanyol harus pergi dari indonesia dan menuju ke filipina?

VOC berusaha memaksakan kehendak agar orang-orang minahasa menjual berasnya kepada VOC. Oleh karena itu VOC sangat membutuhkan beras untuk melakukan monopoli perdagangan bebas di sulawesi utara. Orang-orang minahasa menentang usaha monopoli tersebut. Tidak ada pilihan lain bagi VOC kecuali memerangi orang-orang minahasa. Untuk melemahkan orang-orang minahasa, VOC membendung sungai temberan. Akibatnya aliran sungai meluap dan menggenangi tempat tinggal rakyat dan para pejuang minahasa. Orang-orang minahasa kemudian memindahkan tempat tinggalnya di danau Tondono dengan rumah-rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa yang terpusat di danau Tondono. Simon Cos kemudian memberikan ultimatum yang isinya antara lain : (1) orang-orang Tondano harus menyerahkan para tokoh pemberintak kepada VOC, (2) orang-orang Tondano hrus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman pdi karena genangan air sungai temberan. Ternyata rakyat Tondano bergeming dengan ultimatum VOC tersebut. Simo Cos sangat kesal karena ultimatumnya tidak berhasil. Pasukan VOC akhirnya ditarik mundur ke manado. Setelah itu rakyat tondano menghadapi masalah dengan hasil pertanian yang menumpuk, tidak ada yang membeli. Dengan terpaksa mereka kemudian mendekati VOC untuk membeli hasil-hasil pertaniannya. Dengan demikian terbukalah tanah minahasa oleh VOC. Berakhirlah Perang Tondano I. Orang-orang Minahasa itu kemudian memindahkan perkampungannya di danau tondano ke perkampungan baru di daratan yang di beri nama Minawanua (ibu negeri).

~~~~~~~~~coba perhatikan dan renungkan isi ultimatum VOC yang kedua. Orang-orang tondano disuruh membayar ganti rugi kerusakan tanaman padi akibat tergenang luapan air sungai temberan. Sungguh licik VOC karena yang menyebabkan kerusakan tetapi kerugiannya disuruh menanggung rakyat tondano. Ingat! Kelicikan Belanda ini akan terus berlangsung selama menjajah Indonesia.

b.     Perang Tondano II

Perang Tondano II sudah terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada masa pemerintahan kolonial belanda. Perang ini di latarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jendral Deandels yang mendapat mandat untuk memerangi Inggris, memerlukan pasukan dalam jumlah besar. Untuk menambah jumlah pasukan maka direkrut pasukan dari kalangan pribumi. Mereka yang dipilih adalah dari suku-suku yang memiliki kebernian berperang. Beberapa suku dianggap memiliki keberanian adalah orang-orang Madura, Dayak dan Minahasa. Atas perintah deandels melalu Kapten Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para Ukung.(Ukung adalah pemimpin dalam suatu wilayah watak atau daerah setingkat distrik). Dari Minahasa di terget untuk mengumpulkan calon pasukan sejumlah 2000 orang yang akan di kirim ke Jawa. Ternyata orang-orang Minahasa umumnya tidak setuju dengan program deandels untuk meregrut pemuda-pemuda minahasa sebagai pasukan kolonial. Banyak di antara para ukung mulai meninggalkan rumah. Mereka justru ingin mengadakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mereka memusatkan aktifitas perjuangannya di Tondano, Minawanoa. Salah seorang pemimpin berlawanan itu adalah Ukung Lonto ia menegaskan rakyat minahasa harus melawan kolonial belanda sebagai bentuk penolakan terhadap program pengiriman 2000 pemuda minahasa ke jawa serta menolak kebijakan klonial yang memaksa agar rakyat menyerahkan beras secara Cuma-Cuma kepada belanda.

Dalam suasana yang semakin kritis itu tidak ada pilihan lain bagi Gubernur Prediger kecuali mengirim pasukan untuk menyerang pertahanan orang-orang minahasa di tondano, minawanua. Belanda kembali menerapkan strategi dengan membendung sungai temberan. Prediger juga membentuk 2 pasukan tangguh. Pasukan yang satu disiapkan dari danau tondano dan pasukan yang lain menyerang minawanua dari darat. Tanggal 23 oktober 1808 pertempuran mulai berkobar. Pasukan belanda yang berpusat di danau tondano berhasil melakukan serangan dan merusak pagar bambu berduri yang membatasi danau dengan perkampungan minawanua, sehingga menerobos pertahanan orang-orang minahasa di minawanua. Walaupun sudah malam para pejuang tetap dengan semangat yang tinggi terus bertahan dan melakukan perlawanan dari rumah ke rumah.pasukan Belanda merasa kewalahan. Setelah pagi hari tanggal 24 oktober 1808 pasukan belanda dari darat membombardir kampung pertahanan Minawanua. Serangan terus di lakukan belanda sehingga kampung itu seperti tidak ada lagi kehidupan. Pasukan prediger mulai mengendorkan serangannya. Tiba-tiba dari perkampungan itu orang-orang tondano muncul dan menyerang dengan hebatnya sehingga beberapa korban berjatuhan dari pihak belanda. Pasukan Belanda terpaksa di tarik mundur. Seiring dengan itu sungai temberan yang di bendung mulai meluap sehingga mempersulit pasukan belanda sendiri. Dari jarak jauh belanda terus menghujani meriam ke kampung minawanua, tetapi tentu idak efektif. Begitu juga swrangan yang dari danau tidak mampu mematahkan semangat jaung orang-orang tondano, Minawanua. Bahkan terpetik berita kapal Belanda yang paling besar tenggelam di danau. Perang Tondano II berlangsung cukup lama,bahkan sampai agustus 1809. Dalam suasana kepenatan dan kekurangan makananan mulai ada kelompok pejuang yang memihak kepada belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya pada tanggl 4-5 Agustus 1809 benteng pertahanan moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat yang berusaha mempertahankan. Para pejuang itu memilih mati dair pada menyerah.

~~~~~~~~~~~~sungguh luar biasa perlawanan rakyat minahasa, yang telah mati-matian mempertahankan kedaulatannya. Coba pelajaran apa yang dapat kamu peroleh setelah diajar tentang sejarah perang tondano tersebut.

2.Pattimura Angkat Senjata

Maluku dengan rempah-rempahnya memang bagaikan” mutiara dari timur “, yang senantiasa di buru oleh orang-orang barat. namun kekuasaan orang-orang barat telah merusak tata ekonomi dan pola perdagangan bebas yang telah lama berkembang di nusantara. Pada masa pemerintahan inggris di bawah raffles keadaan Maluku relatif lebih tenang karena Inggris bersedia membayar hasil bumi rakyat maluku. Kegiatan kerja rodi mulai di kurangi. Bahkan para pemuda maluku juga di beri kesempatan untuk bekerja pada dinas angkatan perang Inggris. Tetapi pada masa pemerintahan kolonial hindia belanda, keadaan kembali berubah. Kegiatan monopoli di Maluku kembali di perketat. Dengan demikian beban rakyat semakin berat. Sebab selain penyerahan wajib, masih juga harus di kenai kewajiban kerja paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan koki. Kalau ada penduduk yang melanggar kan ditindak tegas. Di tambah lagi dengan desas desus bahwa para guru akan di berhentikan untuk penghematan, para pemuda akan dikumpulkan akan di jadikan tentara di luar maluku, di tambah dengan sikap arogan residen saparua.hal ini sangat mengecewakan rakyat maluka.

Menanggapi kondisi yang demikian para tokoh dan pemuda maluku melakukan serangkaian pertemuan rahasia.sebagai contoh telah di adakan petemukan rahasia di pulau haruku, pulau yang di huni orang-orang islam. Selanjutnya pada tanggal 14 mei 1817 di pulau saparua ( pulau yang di huni orang-orang kristen ) kembali di adakan pertemuan di sebuah tempat yang sering di sebut hutan kayu putih. Dalam berbagai pertemuan itu di simpulkan bahwa rakyat maluku tidak ingin terus menderita di bawah keserkahan dan kekejaman belanda. Oleh karena itu, perlu mengadakan perlawanan untuk menentang kebijakan belanda. Residen saparua harus di bunuh. Sebagai pemimpin perlawanan di percayakan kepada pemuda yang bernama thomas matulessy. Yang kemudian terkenal dengan gelarnya patimura. Thomas matulesy pernah bekerja pada dinas angkatan perang inggris.

Gerakan dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal belanda dipelabuhan. Para pejuang maluku kemudian menuju benteng duurtstede. Ternyata di benteng itu sudah berkumprl pasukan belanda. Dengan demikian terjadilah pertempuran antara para pejuang maluku melawan pasukan belanda. Belanda waktu itu dipimpin oleh presiden  van den berg. Sementara dari pihak para pejuang kecuali pattimura juga tampil tokoh-tokoh seperti christina martha tiahahu,thomas pattiwail, dan lucas latumahina. Para pejuang maluku dengan sekuat tenaga  mengepung benteng duurstede,dan tidak begitu menghiraukan tembakan-tembakan meriam yang dimuntahkan oleh serdadu belanda dari dalam benteng. Sementara senjata para pejuang maluku masih sederhana seperti pedang dan keris. Dalam waktu yang hampir bersamaan para pejuang maluku satu persatu dapat memanjat dan masuk kedalam benteng. Residen dapat dibunuh dan benteng duurstede dapat dikuasai oleh para pejuang maluku. Jatuhnya benteng duurstede telah menambah semangat juang para pemuda malukuuntuk terus berjuang dan melawan belanda.

Belanda kemudian mendatangkan bantuan dari ambon. Datanglah 300 prajurit yang dipimpin oleh mayor beetjes. Pasukan ini kawal oleh kapal nassau dan kapal evertsen. Namun bantuan ini dapat digagalkan oleh pasukan pattimura,bahkan mayor beetjes. Kembali kemenangan ini semakin menggelorakan perjuangan para pejuang diberbagai tempat seperti di seram, hitu,maluku,dan larike. Selanjutnya pattimura memusatkan perhatian untuk menyerang benteng zeenlandia dipulau haruku. Melihat gelagat pattimura itu maka pasukan belanda dibenteng ini dipekuat oleh komandannya groot. Patroli juga terus dirketat. Oleh karena itu, pattiura gagal menembus benteng zeelandia.

Upaya perundingan mulai ditawarkan, tetapi tidak ada kesepakatan. Akhirnya belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari batavia untuk merebut kembali benteng duurstede. Agustus 1817 saparua diblokade,benteng duurstede dikepung yang disertai tembakan meriam yang bertubi-tubi. Satu-persatu perlawanan diluar benteng dapat dipatahkan. Daerah di kepulauan itu jatuh kembali ke tangan belanda. Dalam kondisi yang demikian itu pattimura memerintahkan pasukannya meloloskan diri dan meninggalkan tempat pertahanannya. Dengan demikian benteng duurstede berhasil dikuasai belanda kembali. Pattimura dan pengikutnya terus melawan dengan gerilya. Tetapi bulan November beberapa pembantu pattimura tertangkap seperti kapitten paulu tiahahu.(ayah Christina Tiahahu).yang kemudian dijatuhi hukuman mati. Mendengar peristiwa ini christina martha tiahahu maran dan segera pergi ke hutan untuk bergerilya. Belanda belum puas sebelum dapat menangkap pattimura. Bahkan belanda mengumumkan kepada siapa saja yang dapat menangkap pattimura akan diberi 1.000 gulden. Setalah enam bulan memimpin perlawanan, akhirnya pattimura tertangkap. Tepat pada tanggal 16 desember 1817 Pattimura dihukum gantung di alun-alun kota ambon. Christina Martha Tiahahu yang berusaha melanjutkan perang gerilya akhinya juga tertangkap. Ia tidak dihukum mati tetapi bersama 39 orang lainnya dibuang ke jawa sebagai pekerja rodi. Di kapal Christina Martha Tiahahu tidak mau makan dan buka mulut. Ia jatuh sakit dan meninggal pada tanggal 1 Januari 1818. Jenazahnya dibuang ke laut. Dengan itu berakhirlah perlawanan Pattimura.


3.Perang Padri

Perang Padri terjadi di tanah Minangkabau, Sumatra Barat tahun 1821-1827 perang ini terjadi karena adanya pertentangan antara kaum padri dengan kaum adat , pertentangan tersebut telah menjadi pintu masuk bagi campur tangan belanda, di sana terdapat tiga orang ulama yaitu H.miskin,H.sumanik, dan H.piabang. ulama tersebut di senut orang-orang yang melakukan gerakan pemurnian di minangkabau dengan nama kaum padri.

Tahun 1821 pemerintah hindia belanda mengangkat james du pui sebagai residen minangkabau pada masa itu dia mengadakan perjanjian persahabatan dengan tokoh adat. Dengan perjanjian ini beberapa daerah kemudian di duduki oleh belanda. Perang padri meletus karena masa itu belanda menempatkan dua meriang dan 100 orang serdadu belanda yng di tentang keras.

·         Fase Pertama(1821-1825)

Di mulai bulan september 1821 pos pos Simawang menjadi sasaran serbuan Kaum Padri. Kemudian tuanku pasangan mengerakkan sekitar 20.000-25.000 pasukan. Pasukan padri masa itu masih menggunakan senjata tradisionl sedangkan pasukan belanda menggunakan persenjataan yang lengkap dan modern. Di pihak keduanya banyak kehilangan pasukan.belanda mendirikan benteng di batu sangkar yng terkenal dengan sebutan front van der Capellen. Perlawanan tersebut muncul di berbagai tempat namun dengan memusatkan perjuangan di lintau dan tuanku nan renceh menjadi pemimpin. September 1822 kaum padri berhasil mengusir belanda dan 1823 pasukan padri berhasil mengalahkan belanda kemudian belanda mengambil strategi damai, 26 januari 1824. Perdamaian terseut di manfaatkn kaum padri untuk menduduki daerah-daerah lain, namun belanda menolak. Dan itu menimbulkan amarah kaum padri. Kemudian tuanku imam bonjol menggerakkan kembali semangat melawan belanda.


·         Fase kedua (1825-1830)

Pada tahun 1825-1830 di gunakan belanda untuk sedikit mengendorkan ofensifnya dalam perang padri. Upaya damai di usahakan sekuat tenaga. Kolonel de Stuers penguasa sipil militer di Sumatra Barat berusaha mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh kaum padri, namun tidak dihiraukan. Belanda dengan kelicikannya kemudian belanda meminta bantuan Sulaiman al Jufri untuk mendekati dan membujuk para pemuka kaum padri. Imam bonjol menolak tapi Tuanku Lintau menerima hali ini juga di dukung Tuanku Nan Renceh. Tangal 15 november 1825 ada perjanjian padang yang berisi

a.       Belanda mengakui kekuasaan pemimpin padri di Batu Sangkar, Saruaso, Padang Guguk Sigandang, Agam, Bukit Tinggi dan menjamin pelaksanan sistem agama di daerahnya

b.      Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang

c.       Kedua pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang yang sedang melakukan perjalanan

d.      Secara bertahap belanda akan melarang praktik adu ayam.


·         Fase ketiga(1830-1837/1838)

Pada fase ini kaum padri mendapatkan simpati dari kaum adat yang menyebabkan kekuatan para pejuang  di sumatra barat meningkat. Kaum padri dari bukit kamang berhasil memutuskan saran komunikasi belanda di tanjung alam dan bukit tinggi. Tindakan itu di jadikan gillavry untuk menyerang koto tuo di ampek angkek. Tahun 1831 gillavry di gantikan oleh jacob elout yang mendapat pesan dari jenderal van den bosh melaksanakan serangan besar-besaran.

Enout setelah menguasai batipuh ditujukan ke benteng marapalam. Dengan bantuan dua orang padri yang berkhianat pada tahun 1831 agustus belanda berhasil menguasai benteng marapalam. Dengan begitu beberapa nagari di sekitarnya ikut menyerah.

Tahun 1832 belanda meningkatkan ofensif pada kekuatan kaum Padri. Pada tahun 1833 kekuatan belanda sudah begitu besar. Belanda melakukan penyerangan pada pos pos pertahanan kaum padri.banuhampu, kamang, guguk sigandang, tanjung alam, sungai kuar, candung dan nagari di agam. Penyerangan guguk sigandang merupakan catatan hitam dengan penyembelihan dan penyincangan terhadap tokoh-tokoh kaum padri sekaligus mereka yang dicurigai sebagai pendukung padri. Penyerbuan kamang mendapat perlawanan sengit namun berhasil dimenangkan belanda, dalam penyerbuan itu banyak korban dan ditangkapnya tuanku nan cerdik.

Van den Bosch menerapkan strategi winning the heart pada masyarakat pajak pasar dan pajak lain. dan pajak lain di hapuskan. Penghulu yang kehilangan penghasilan diberi gaji 25-30 golden, para kuli juga diberi gaji 50 sen perhari. Elout digantikan oleh E. Francis kemudian dikeluarkan plakat panjang. Plakat panjang yaitu pernyataan yang isinya tidak akan ada lagi peperangan antara belanda dan kaum padri. Setelah pasukan tuanku nan cerdi dapat dihancurkan kemudian digantikan oleh tuanku imam bonjol. Tahun 1834 belanda memusatkan menyerang pasukan imam bonjol. Tanggal 16 juni 1835 benteng bonjol dihujani meriam. Tahun 1835 agustus benteng perbukitan dekat bonjol di kuasai belanda. Pada saat itu imam bonjol ingin berdamai tapi belanda tidak memberi jawaban justru semakin ketat mengepung pertahanan di bonjol.tahun 1836 benteng bonjol dapat di pertahankan tetapi satu persatu pemimpin padri di tangkap yang kemudian melemahkan pertahanan pasukan padri.bulan oktober 1837 belanda mengepung benteng bonjol. Tanggal 25 oktober 1837 imam bonjol di tangkap di buang ke cianjur jawa barat, Tanggal 19 januari 1839 ia di buang ke ambon, dan tahun1841 di pindah ke manado dan meninggal pada tanggal 6 november 1864.


4.Perlawanan di Bali

Bali adalah sebuah pulau kecil yang terkenal di Indonesia. Pada abad ke 19 bali belum banyak menarik perhatian orang-orang. Baru tahun 1830 pemerintahan Hindia Belanda aktif menanamkan pengaruhnya. Perkembangan dominasi belanda menyulut api perlawanan rakyat bali “perang puputan”.

Mengapa terjadi perang puputan di bali?

Abad ke 19 bali sudah berkembang kerajaan-kerajaan berdaulat. Contohnya Kerajan Buleleng dll. Pada masa Gubernur Jenderal Daendels ada kontak dengan kerajaan bali menyangkut hubungan dagang dan sewa. Tapi Hindia Belanda ingin menanamkan pengaruh dan berkuasa di bali. Pertama G.A Granpre moliere misi ekonomi, kedua huskus koopman misi politik. Misi ekonomi jauh lebih berhasil dari pada misi politik namun terus di usahakan dan di capai perjanjian antara raja bali dan belanda.perjanjian kontrak antara raja-raja bali dengan belanda seputar hukum tawan karang agar di hapuskan.

Karena kelihaian belanda raja-raja bali dapat menerima perjanjian untuk meratifikasi penghapusan hukum tawan karang.tahun 1844 raja Buleleng dan Karang Asem belum melaksanakan perjanjian tersebut dibuktikan dengan perampasan atas isi 2 kapal belanda yang terdampar dipantai sangsit (Buleleng) dan Jembrana (buleleng ) . belnda memaksa raja Buleleng untuk melaksanakan perjanjian tersebut,benda juga memaksa untuk membayar ganti rugi antas kapal belanda. Pihak buleleng menolak dengan tegas tuntutan tersebut yang menyebabkan perang terjadi. Pati Ktut Jelantik mempersiapkan pos-pos dan prajurit . buleleng juga mendapat dukungan dari kerajaan karang asem dan klungkung. Tanggal 27 juli 1846 1.700 pasukan barat menyerbu kampung-kampung tepi pantai  ada juga pasukan laut dengan kapal selam. Karena persenjataan belanda lebih lengkap dan modern pejuang buleleng demakin terdesak dan jebol . ibu kota singaraja dikuasai belanda. Kemudian belanda mendesak untuk menandatangani perjanjian tanggal 6 juli 1846 yang isinya 1.dalam waktu 3 bulan,raja buleleng harus menghancurkan semua benteng buleleng yang pernah digunakan dan tidak boleh membangun benteng baru, 2.raja buleleng harus membayar ganti rugi dari biaya perang yang telah dikeluarkan belanda,sejumlah 75.000 gulden,dan raja harus menyerahkan I Gusti Ktut Jelantik kepada pemerintah belanda,3. Belanda diizinkan menempatkan pasukannya di Buleleng.

Tipu daya dilakukan oleh rakyat bali untuk berpura-pura menerima isi perjanjian itu. Tapi dibalik itu raja dan patih ketut jelantik memperkuat pasukannya. Di Jagaraga dibangun pertahanan yang kuat bagaikan gelar-supit urang. Rakyat juga mempertahankan hukum tawan karang. Tahun 1847 kapal-kapal asing terdampar dipantai kusumba Klungkung,dirampas oleh kerajaan, hal itu menimbulkan amarah Belanda.belanda memaksa untuk melaksanakannya tapi raja-raja bali tidak menghiraukan rakyat justru dipersiapkan untuk berperang.

Tanggal 7 dan 8 juni 1848 mendarat bala bantuan belanda. Tanggal 8 juni serangan di jagaraga dimulai. Sebagai pemimpin tentara belanda J.van Swieten, Letkol Sutherland benteng jagaraga dimulai namun dengan pertahanan gelar-supit urang berhasil menjebak Belanda. Pasukan Belanda ditarik mundur. Kekalahan itu menyakitkan perasaan pimpinan belanda, kemudian terjadi serangan balasan awal april 1849 datang serdadu belanda dalam jumlah belanda besar. Tanggal 15 april 1849 seranggan Belanda dimulai di jagaraga ,tanggal 16 April Jagaraga berhasil dilumpuhkan belanda

Terbunuhnya raja buleleng dan Patih Ketut Jelantik jatuhlah Kerajaan Buleleng. Menyusul karang asem yang ditakhlukan 18 mei 1849. Pertempuran terus terjadi. Tahun 1906 perang puputan terjadi di Bandung, tahun 1908 perang Puputan di Klungkung.

   6.Perang banjar

Di Kalimanatn Selatan berkembang kerajaan Banjar atau Banjarmasin. Pusat kekuasaan ada di Martapura kegiatan perdaganggan berkembang pusat dengan hasil produk yang diminati yaitu emas,intan,lada,rotan dan damar . melalui bujuk rayu dan tekanan pada tahun 1817 terjadi perjanjiaan antara Sultan Banjar dan pemerintah belanda. Yang berisi menyerahkan sebagian wilayah Banjar kepada Belanda.tanggal 4 mei 1826 menetapkan bahwa daerah kekuasaan banjar hanya tinggal daerah hulu sungai, martapura, dan banjarmasin. Wilayah yang sempi membuat kesulitan dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Kebutuhan penguasa semakin meningkat dengan demikian menyebabkan beban hidup semakin berat. Dalam suasana sosial ekonomi yang memprihatinkan, terjadi konflik intern. Hal ini bermula dengan meninggalnya putra mahkota abdul rakhman secara mendadak tahun 1852, sedangkan sultan adam memilki 3 putera. Pangeran hidayatullah yang didukung pihak istana dan mengantongi surat wasiat dari sultn adam, pangeran anom dijagokan mangkubumi, pangeran tamjidillah didukung belanda. Perebutan kekuasaan terus berlanjut dan terakhir pangeran antasari menjadi raja.

Pada tanggal 28 april 1859 orang-orang muning dibawah komando panembahan aling dan puteranya,sultan kuning menyerbu kawasan batu bara di pengaron. Tanggal 25 juni 1859 secara resmi tamjidilah mengundurkan diri dan mengembalikan legalia banjar kepada belanda. Tamjidilah kemudian di asingkan ke bogor. Bulan agustus 1859 antasari bersama pasukannya berhasil menyerang benteng belanda di tabanio. Kemudian pasukan surapati berhasil menenggelamkan kapal belanda, onrust, dan merampas senjata yang ada di kapal tersebut dengan demikian perang banjar semakin meluas.

Bulan agustus-september tahun 1859 pertempuran banjar terjadi di tiga lokasi yaitu banualima, martapura, dan tanah laut serta sepanjang sungai barito. Pertempuran di sungai barito di komandani oleh pangeran antasari Kiai demang di benteng Tabanio. Pertempuran sengit terjadi dan membawa banyak korban.

Bulan september demam lehman dan beberapa tokoh lainnya di pertemuan Kandangan menghasilkan kesepakatan yang intinya

a.       Pemusatan kekuatan perlawanan di daerah Amuntai

b.      Membuat dan memperkuat pertahanan di tanah laut, Martapura, Rantau dan Kandangan.

c.       Pangeran antasari memperkuat pertahanan di dusun atas

d.      Mengusahakan senjata tambahan

“ haram manyarah waja sampai kaputing” para pejuang tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan.

Sebenarnnya pangeran hidayatullah telah meninggalkan martapura dan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga dan pasukannya ia berangkat ke Amuntai. Meskipun tidak dengan perangkat kebesaaran Sultan Hidayatullah menyatakan perang jihad fi sabilillah.gerakan perlawanan pangeran hidayatullah kemudian di pusatkan di barabai.pasukan demang datang untuk memperkuat pasukan pangeran hidayatullah.juga mengerahkan kapal-kapal terang dari suriname,bone dan kapal-kapal kecil terjadi pertempuran sengit dengan seruan”allahu akbar”.mereka penuh dengan keberanian menghadapi musuh karena yakin mati dalam perang ini adalah mati syahid.pasukan Belanda lebih unggul dari segi persenjataan.kemudian mereka membangun pertahanan di madang.setelah pertahanan jebol kemudian mereka berjuang berpindah – pindah.namun belanda terus memburuh dan mempersempit ruang gerak hidayatullah. Pada tanggal 28 februari 1862 berhasil di tangkap dan di asingkan di cianjur jawa barat berakhirlah perlawanan hidayatullah.

Dari pihak Antarsari terus melnjutkan perlawanan.oleh parah pengikutnya pangeran antarsari di angkat sebagai pejuang dan pemimpin agama islam dengan gelar amirudin kalifatullah mukminin

  7. Aceh Berjihad

Aceh dikenal karena adanya tsunami tahun 2004 dan seburtan serambi mekkah. ibarat serambi mekkah merupakan daerah dan kerajaan yang berdaulat. Tetapi kedaulatan terganggu karena keserakaan dan dominasi belanda.dominasi dan kekejaman tersebut melahirkan Perang Aceh, perang terjadi pada tahun 1873-1912

  a.Latar Belakang Perang Aceh

 Aceh memiliki kedudukan yang strategis juga menjadi pusat perdagangan. Daerahnnya luas dengan hasil penting seperti ladang, hasil tambng, dan hasil hutan.karena itu dalam rangka mewujudkan pax neerlandica belanda berambisi menguasai aceh.tetapi orang aceh dan para sultan bersikeras mempertahankan aceh hal tersebut di dukung oleh traktat london hal tersebut menjadi kendala belanda. Perkembangan politik yang semakin memohok kesultanan aceh adalah ditandatanganinya traktat sumatera antara belanda dengan inggris 2 november 1871. isi traktat tersebut antara lain inggris memberi kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya diseluruh sumatera. Tahun 1873 Aceh mengirim Habib Abdurahman pergi ke Turki untuk meminta bantuan senjata.

Langkah-langkah tersebut diketahui ole pihak belanda, kemudian Belanda mengancam dan mengultimatum agar Kesultanan Aceh tunduk dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Tanggal 26 maret 1873 Aceh dinilai membangkang. Kemudian pecahlah pertempuran aceh melawan Belanda. Para pejuang aceh dibawah pemerintahan Sultan Mahmud Syah II mengobarkan semangat jihad angkat senjata untuk melawan kezaliman Belanda.

Persiapan acehalam menmghadapi pemerintahan Hindia Belanda seperti pendirian pos-pos pertahanan,dibangun kuta semacam benteng untuk memperkuat pertahanan wilayah, penyiapan sejumlah pasukan dan persenjataan.

  b. Syahid atau Menang

Agresi belanda terjadi pada tanggal 5 April 1873. Tentara belanda dibawah pimpinan jendral Mayor J.H.R kohler terus melakukan serangan terhadap pasukan Aceh. Pasukan aceh terdiri dari ulebalang ulama,dan rakyat terus mendapat gempuran dari Belanda. Tanggal 14 April 1873 terjadi pertempuran sengit dibawah pimpinan Teuku Imeung lueng bata melawan tentara belanda dibawah pimpinan kohler untuk memperebutkan Masjid Raya Baiturahman. Pasukan tersebut bershasil mengalahkan kohler dibawah pohon. Kemudian pon tersebut dinamakan Kohler Boom.

Setelah melipatgandakan kekuataanya tanggal 9 Desember 1873 belanda melakukan serangan atau agresi yang kedua. Dipimpin oleh J.van Swieten. Tanggal 6 Januari 1874 masjid tersebut dibakar. Tanggal 15 januari 1874 Belanda dapat menduduki istana setelah dikosongkan sultan mahmud syah. Tanggal 28 januari sultan mahmud syah meninggal dunia karena penyakit kolera.

 Dengan jatuhnya masjid Baiturahamn Belanda mengakui bahwa Aceh merupakan daerah kekuasann belanda, namun Aceh tidak peduli. Dan Pada tahun 1884 mereka mengangkat putra mahkota muhammad daud syah sebagai sultan Aceh. Semangat juang semakin meningkat seiring pulangnya Habib Abdulrahman dari turki tahun 1877. Kemudian belanda menambah kekuatannya dan berhasil mendesak pasukan Habib Abdulrahman.

   c. Perang Sabil

tahun 1884 muhammad daud syah telah dewasa dan dinobatkan sebagai sultan. Pada waktu upacra penobatan ini para pemuka Aceh memproklamirkan “ikrar prang sabil’ ( prang sabil). Dengan perang sabil perlawanan rakyat Aceh semakin meluas. Di Aceh bagian barat tampil teuku umar bersama istrinya cut nyak dien. Pertempuran sengit terjadi dimeulaho. Beberapa por pertahan berhasil direbut umar. Strategi konsentrasi stelsel belum efektif menghentikan perang Aceh. Tahun 1891 teungku cik di tiro meninggal, tahun 1893 teuku umar menyerah pada belanda. Pada 29 maret 1896 teuku umar berbalik melwan belanda. Peristiwa itu membuat belanda semakin marah dan geram. Snouck horgronye agar melakukan kajian tentang seluk beluk kehidupan dan semangat juang rakyat aceh. Oleh karena itu snouck horgronye  mengusulkan beberapa cara:

a.       Perlu memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat aceh, sebab di lingkungan aceh terdapat rasa persatuaan antara kaum bangsawan,ulama dan rakyat.

b.      Menghadapi kaum ulama yang fanatik dalam memimpin perlawanan harus dengan kekerasan,yaitu dengan kekuatan senjata

c.       Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan dan keluarganya diberi kesempatan untuk masuk kedalam korps pamong praja dalam pemerintahan konial Belanda.

Genderang perang dimulai tahun 1899.perang ini berlangsung selama 10 tahun. Oleh karena itu selama 10 tahu terakhir 1899-1909 di aceh disebut masa sepuluh tahun berdarah (Tien bloedige jaren). Karena tekanan yang terus menerus januari 1903 sultan Muhammad Daud Syah terpaksa menyerah. Cara licik ini berhasil dan digunakan untuk mematahkan perlawanan panglima pop. lem dan tuanku raha keumala. Tanggal 6 September panglima polem juga menyarah. Tahun 1906 Cut Nyak Dien berhasil ditangkap dibuang di Sumedang, Jawa Barat dan meninggal tanggal 8 November 1908. Pada tahun 1911 tangse Teungku Ma’at Tiro berhasil ditembak mati.

Pada tanggal 26 september 1910 terjadi pertempuran sengit di Paya Cicem. Pang Nanggru tewas dan Cut Nyak Mutia berhasil meloloskan diri. Perang aceh berakhir pada tahun 1912 namun sebenarnya perang itu berakhir pada tahun 1942.


  8.Perang Batak

Di Batak terdapat beberapa kelompok batak. Misalnya Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Pakpak. Basis masyarakat batak berada di daerah kompleks perkampungan yang disebut huta. Gabungan dari huta disebut horja. Kesatuan dari beberapa bius itu terbentuklah satu wilayah kerajaan. Tahun 1870 yang menjadi raja patuan bosar ompu pulo yang bergelar Si Singamangaraja XII. Masuknya dominasi belanda ketanah batak disertai dengan penyebaran agama kristen. Namun hal tersebut ditolak oleh raja si singamangaraja karena ditakutkan akan menghilngkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang telah ada secara turun temurun.

Dalam menghadapi perang melawan Belanda rakyat batak sudah menyiapkan benteng pertahanan seperti benteng alam yang terdapat di dataran tinggi toba dan silindung. Dilur tembok ditanami bambu berduru dan disebelah luarnya lagi dibuat selokan keliling yang cukup dalam. Pertempuran pertama terjadi di bahal batu yang berhasil dimenangkan belanda. Perang belanda semakin menyebar luas ke daerah-daerah lain. Dengan jumlah pasuka yang cukup besar  belanda mulai mengepung bakkara, akhirnya benteng dan istana Bakkara ditembaki hujatan-hujatan senjata yang besar. Si singamangaraja berhasi meloloskan diri dan menyingkir. Namun berhasil diburu belanda. Dengan kekuatannya belanda berhasil menguasai tempat-tempat itu semua.

Juli tahun 1889 Si Singamangaja XII ke Bali angkat senjata. Tetapi tanggal 4 Desember 1899 huta puong jatuh ke tangan belanda. Pasukan Belanda dibawah pimpinan van Daden mengadakan operasi sapu bersih. Tahun 1907 belanda fokus menangkap si singamangaraja XII. Taggal 17 junio 1907 belanda berhasil menangkap Si Singamangaraja XII, dalam kleadan terdesak dia dan putera puteranya melarikan diri. Namun dalam pertempuran tersebut Si Singamangaraja berhasil tertembak mati, begitu juga puterinya dan kedua puteranya Sutan Nagari dari Patuan. Dengan demikian berakhirlah perlawanan Batak.


Narasumber Kelas XI-IPS 1, SMA Negeri 1 Sekaran Kab Lamongan TP 2014-2015 :

1. RIZAL GUNTUR (Ketua)

2. ABDUR RAHMAN  (Anggota 1)

3. PRABOWO (Anggota II)

4  DELLA FATMAWATI (Anggota III)

5. ALFUN NISA' (Anggota IV)

Sejarah, Mengevaluasi Perang Melawan Penjajahan Kolonial Hindia Belanda Rating: 4.5 Diposkan Oleh: adminx

0 komentar:

Posting Komentar