Kecamatan Benjeng berada di wilayah selatan Kabupaten Gresik, tepatnya arah Barat Daya. Dari Gresik kota berjarak sekitar 28 km. Dengan batas wilayah sebelah barat Kecamatan Balongpanggang, sebelah timur Kecamatan Cerme, sebelah utara Kecamatan Duduksampeyan, sebelah selatan Kecamatan Kedamean.
Terletak di titik koordinat 07 15’ 46,9” Lintang Selatan dan 112 29’ 54,3 Bujur Timur. Memiliki luas wilayah 6.128,43 Ha. Berada di ketinggian + 4 meter di atas permukaan laut. Sampai dengan tahun 2009 ini, Kecamatan Benjeng membawahi 23 administrasi pemerintahan desa, yang memiliki 79 dusun, 104 RW dan 331 RT.
Sebagian besar wilayah Kecamatan Benjeng difungsikan sebagai tanah sawah, pekarangan/halaman, tegal/kebun, tempat permukiman dan usaha. Mata pencaharaian penduduk Kecamatan Benjeng sebagian besar adalah petani, dari jumlah penduduk yang bekerja, hampir 50% menjadi petani.
Nama kecamatan biasanya berasal dari nama salah satu desa, tapi yang menarik di kecamatan ini Benjeng sebenarnya bukan nama desa, tapi nama salah satu dusun/kampung di Desa Bulurejo. Desa Bulurejo menjadi Ibu Kota Kecamatan Benjeng. Pusat pemerintahan kecamatan, kantor Muspika, beberapa kantor dinas/instansi, dan pasar desa terletak di sepanjang Jalan Raya Benjeng yang masuk wilayah Desa Bulurejo.
Kata Benjeng, huruf e yang pertama dilafalkan seperti kata Elang dan huruf e yang terakhir diucapkan seperti kata Lonceng. Dan lidah orang Jawa atau orang Gresik mengucapkan Benjeng menjadi “MBENJENG”.
Sejarah asal-usul nama Benjeng
Versi 1
Benjeng adalah anak laki-laki dari Bupati yang sedang berkuasa saat itu. Ketika terjadi perang melawan penjajah, kerajaan berhasil dikalahkan dan dikuasai oleh Belanda. Kemudian Raden Benjeng mengasingkan diri ke wilayah ini, dimungkinkan beliau sedang menyusun kekuatan.
Tidak beberapa lama setelah kepindahan, di wilayah ini terjadi peperangan, yang buronan utama adalah Raden Benjeng putra Bupati yang dikhawatirkan akan merebut kembali pemerintahan. Karena bala tentara yang kurang dan persenjataan yang kalah modern, mengakibatkan kekalahan pihak putra bupati. Raden Benjeng meninggal dalam pertempuran terkena “dompes” (mesiu/peluru). Selanjutnya daerah ini dikenal luas dengan sebutan BENJENG.
Versi 2
Arti kata Benjeng, masyarakat di sini mendefinisikan berasal dari kata Jawa yaitu “benjeng atau bendjing”, yang artinya besok. Alkisah jaman dahulu orang-orang di tempat ini sering membuat janji, namun ketika waktu yang disepakati telah tiba dan ditagih, mereka sering menunda. Dengan berbagai alasan kemudian mereka selalu menjawab “mbenjeng” artinya besok. Sehingga orang-orang menyebut daerah/desa ini dengan benjeng (artinya besok), kemudian pengucapannya bergeser menjadi Benjeng seperti sekarang ini.
Versi 3
Masuk akal juga asal usul Benjeng dengan cerita di atas. Tapi saya pribadi mempunyai kisah menarik tentang asal usul kata Benjeng, cerita ini saya dapat dari kisah rakyat atau dongeng dahulu, namun cukup ilmiah juga apabila dihubungkan dengan kondisi wilayah, kondisi masyarakat dan kisah sejarah yang berkembang saat ini. Berikut ini cerita yang bisa saya rangkum.
Di jaman dahulu tempat ini selain dihuni warga pribumi, juga menjadi tempat tinggal bangsa pendatang yaitu Cina, dan konon katanya mereka berkembang cukup banyak. Masyarakatnya hidup dalam satu keluarga besar. Tempat tinggal satu keluarga dengan keluarga lainnya letaknya berjauhan, tidak terpusat seperti saat ini. Bangsa pendatang ini membuat rumah tempat tinggal di wilayah baru di sepanjang dusun Benjeng hingga ke Dusun Munggugianti yang sekarang menjadi jalan arteri kabupaten. Hal ini dibuktikan di kedua tempat ini (Munggugianti dan Benjeng Bulurejo) dahulu masih terdapat warga keturunan Cina.
Masyarakat di sekitar wilayah ini mengenal nama desa yang dihuni banyak bangsa Cina tersebut dengan sebutan BENJENG. Asal kata Benjeng mirip dengan kata Beijing, ibu kota RRC, bisa jadi orang-orang Cina yang hidup di desa ini ingin membawa kebesaran ibu kota negaranya di desa ini. Mereka berkeingan menjadikan Benjeng sebagai Kota Raya dari wilayah di sekitarnya. Dalam bahasa Cina, kata Benjeng mungkin mempunyai makna tersendiri. Dan kemungkinan lainnya, Benjeng berasal dari salah nama seseorang atau marga keluarga yang berpengaruh pada saat itu.
Menurut cerita yang saya dapat, Benjeng sendiri adalah pemukiman yang baru muncul, bukan pemukiman lama seperti desa-desa yang ada disekitarnya. Karena di daerah ini tidak ditemukan peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi tempat pemujaan dan sebagainya seperti desa-desa sebelahnya.
Walaupun Benjeng identik dengan nama Cina, namun saat ini mungkin tidak akan pernah berjumpa dengan warga Cina, karena memang cina keturunan yang masih bertempat tinggal di sini sangat jarang. Yang saya tahu, saat ini tidak lebih dari 5 keluarga besar yang masih tinggal dan beranak cucu di Kecamatan Benjeng. Katanya, dahulu banyak yang pindah terutama ke wilayah Kecamatan Balongpanggang karena peluang bisnis di sana lebih menjanjikan
0 komentar:
Posting Komentar